Penjual Gorengan di Batang Keluhkan Kelangkaan Minyakita di Pasaran

- Senin, 6 Februari 2023 | 21:54 WIB
penjual gorengan di Batang keluhkan langkanya minyakita/batangkab.go.id
penjual gorengan di Batang keluhkan langkanya minyakita/batangkab.go.id

SUARA MERDEKA PEKALONGAN-Batang. Pasokan minyak goreng bersubsidi Miyakita di pasar-pasar tradisional Kabupaten Batang terhenti. Dampaknya Minyakita di pedagang mengalami kenaikan harga menjadi Rp 14.500 dari sebelumnya Rp 14 ribu. Jumlahnyapun kian langka sehingga banyak warga terutama penjual gorengan kesulitan mendapatkan Minyakita

Situasi itu memaksa para pedagang gorengan menggunakan minyak goreng curah yang harganya lebih mahal tapi kualitasnya kurang baik. Salah satunya Wilastri.

Sejak Minyakita langka di pasaran, dia mengaku terpaksa membeli minyak goreng curah.

Baca Juga: Awal Tahun Baru 2023, Harga Cabai dan Bawang di Kabupaten Batang Naik

“Kalau Minyakita dulu lebih murah, cuma Rp14 ribu sekarang terpaksa beli yang curah Rp17 ribu,” kata Wilastri di warungnya, kompleks Pasar Kabupaten Batang, Senin 6 Februari 2023.

Meski harga minyak goreng naik, dia menjual gorengan dengan harga tetap.

“Harga gorengan ya tetap, 1 buah tempe goreng Rp 1.000,00,” tuturnya.

Pengakuan Wilastri diamini salah satu konsumennya yang sekaligus pedagang toko kelontong, Aminah.

Kendati demikian Aminah tetap menyayangkan kelangkaan minyak goreng bersubsidi Minyakita karena banyak konsumen yang kecewa.

“Saya kan juga jualan minyak goreng di warung rumah. Kemarin jualnya ya Minyakita Rp14 ribu, tapi karena sekarang langka terpaksa jual minyak goreng kemasan, harganya Rp18 ribu,” kata Aminah.

Lebih lanjut dia berharap pemerintah segera turun tangan, supaya harga minyak goreng bersubsidi kembali normal dan stok tercukupi, sehingga masyarakat dapat membeli sesuai kemampuan ekonominya.

Sementara itu, Kabid Perdagangan Disperindagkop dan UKM Batang, Endang Rahmawati menerangkan, kebutuhan minyak goreng untuk masyarakat Kabupaten Batang jika memperhatikan perhitungannya mencapai 0,036 liter per hari.

“Jadi dengan jumlah penduduk Kabupaten Batang 801.718 jiwa, maka kebutuhan minyak goreng mencapai Rp28 ribu liter per harinya,” terangnya.

Baca Juga: Jalani Usaha Pembuatan Minatur Truk, Agus Kantongi Omset Puluhan Juta

Halaman:

Editor: Haryoto Bramantyo

Sumber: batangkab.go.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X