Baginya, selama dapat membagi waktu, berbisnis saat menempuh pendidikan sangat positif. Terbukti usahanya tetap berjalan sejak awal Januari 2022 lalu tanpa mengganggu waktunya untuk bersekolah.
Sejauh ini Hamidah saat menjajakan basreng kepada rekan sebaya di sekolah mendapat sambutan positif. Dari situlah dia mengaku memantapkan diri menjalankan usaha kuliner sembari sekolah.
Lebih-lebih kebiasaan berjualan sudah terbentuk sejak Hamidah membantu berjualan, di kediaman bibinya.
Baca Juga: Kacang Tanah dari Batang Jadi Bahan Baku Produk Olahan untuk Ekspor
Soal permodalan, Hamidah mengaku mendapat pinjaman uang dari bibinya.
“Pinjamnya antara Rp350 ribu sampai Rp500 ribu. Dan kalau sudah laku, langsung dikembalikan hari itu juga,” ungkapnya. ***
Artikel Terkait
Kendalikan Inflasi, Pemprov Jateng Gelar Bazar Pangan Murah di Batang
Angka Stunting Anak di Kabupaten Batang Alami Sedikit Penurunan