Wakil Ketua DPRD Kaltim Kritik Soal Pupuk Bersubsidi. Ini Masalahnya

- Kamis, 22 Desember 2022 | 21:56 WIB
Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun / gesuri.id
Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun / gesuri.id

SUARA MERDEKA PEKALONGAN-Kutai. Di salah satu wilayah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) kerap mengalami kelangkaan pupuk bersubsidi bagi masyarakat petani di Benua Etam.

Situasi itu turut menjadi perhatian Wakil Ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun. Menurutnya kelangkaan pupuk bukan disebabkan oleh minimnya stok Pupuk Indonesia, melainkan penyaluran bantuan yang bermasalah.

Masalahnya ada pada kelembagaan yang tidak sampai secara langsung ke tangan para petani.

Baca Juga: Polri Sampaikan Hasil Pemantauan Distribusi Pupuk Subsidi ke Mentan

Muhammad Samsun mengungkapkan hal itu karena sering mendapat aduan kelangkaan pupuk subsidi.

“Kendala Pertanian yang saat ini banyak dikeluhkan masyarakat adalah terkait Pupuk Subsidi. Beberapa waktu lalu kami keliling ke Kelompok Tani dalam rangka menjaga kelembagaan Kelompok Tani untuk ditata kembali, terutama Kelompok Tani yang ada di Dapil kami di Kukar. Hal itu yang dikeluhkan,” ujar Samsun dikutip dari laman gesuri pada 22 Desember 2022.

Lebih lanjut Legislator Daerah Pemilihan (Dapil) Kutai Kartanegara (Kukar) itu menuturkan, khusus di daerah Kukar, Pemerintah Kabupatennya telah membuat program serta mengalokasikan anggaran yang cukup besar bagi Sektor Pertanian.

“Jadi Pemkab Kukar ini punya program luar biasa terhadap konektivitas petani, dengan anggaran APBD yang cukup besar Rp7,2 Trilyun, alokasi anggaran ke Pertanian juga sangat besar,” ucapnya bangga.

Baca Juga: Hadapi Ancaman Krisis Pangan Dunia, BUMN ini Ungkap Stok Pupuk Indonesia

Dia mengakui, terdapat kendala dalam penyaluran program peningkatan Pertanian, hingga dapat sampai ke tangan para petani.

“Kelembagaan kita tidak bisa menyalurkan bantuan ke petani langsung, tapi melalui Kelembagaan Pertanian. Seperti Kelompok Tani sebagai sarana masyarakat bisa mendapatkan Program Pertanian,” ujarnya.

Berbicara terkait faktor penyebab lain, ditambahkan Samsun, minat masyarakat khususnya daerah Kaltim untuk berusaha di Bidang Pertanian sangatlah minim.

“Karena mengingat hasil yang diterima sangat kecil daripada bekerja di sektor lain. Terlebih Sektor Pertanian tidak produktif lagi. Jika dibandingkan Provinsi lain yang masih semangat di Bidang Pertanian. Sehingga petani kita kalau diajak bertani mereka enggan, karena penghasilan tidak menjanjikan,” bebernya.

Baca Juga: Kelompok Tani di Magelang Mengikuti Bimtek Pemanfaatan Pupuk Organik. Ini Tujuannya

Halaman:

Editor: Haryoto Bramantyo

Sumber: gesuri.id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X