SUARA MERDEKA PEKALONGAN-Jakarta. Beredar kabar kereta cepat Jakarta Bandung akan uji coba dalam waktu dekat. Namun belum ada kepastian waktu penyelesaian Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB).
Lebih-lebih selaku pengelolanya, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengajukan penambahan penyertaan modal negara (PMN). Situasi itu memantik perhatian dari Anggota Komisi VI DPR RI Darmadi Durianto.
Menurut Darmadi, PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) harus membuat kepastian tentang penyelesaian Proyek KCJB.
Baca Juga: Di Forum ASEAN BAC, Presiden Jokowi Tawarkan Solusi Hadapi Ancaman Krisis
Oleh karena itu Darmadi menekankan agar KAI dan KCIC perlu mengurai kembali faktor-faktor yang dapat menghambat penyelesaian proyek tersebut.
Hal itu mengemuka dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Direktur Utama PT KAI dan Direktur Utama PT KCIC yang membahas mengenai pendalaman tambahan PMN Tunai tahun 2022, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu 9 November 2022.
"Faktor-faktor ini yang harus dijelaskan kepada kami, apalagi sih yang bisa menghambat kalau pendanaan diberikan atau disetujui," ujar Darmadi.
Diketahui, PT KAI dan KCIC meminta tambahan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp3,2 triliun dalam rangka pemenuhan permodalan porsi Indonesia atas cost overrun proyek KCJB tersebut.
Terkait hal tersebut, Darmadi tidak ingin nantinya setelah PMN tersebut diberikan, masih terdapat kekurangan pendanaan yang membuat KAI dan KCIC kembali mengajukan PMN kepada negara.
"Jangan lagi datang kemudian hari dengan permintaan PMN karena cost overrun-nya naik lagi. TIdak ada pemberian PMN lagi kita harapkan untuk proyek Kereta Api Jakarta Bandung ini. Ini yang terakhir. Karena kalau bapak datang lagi dengan kenaikan cost overrun tentu nanti marah lagi kita," imbuh Politisi Fraksi PDI Perjuangan ini.
Baca Juga: Petani Inspiratif di Upacara Hari Pahlawan. Berkorban untuk Desanya
Oleh karena itu, pihaknya berharap proyek ini nantinya dapat selesai sesuai dengan rencana yang telah disusun.
"Sehingga sedikit-dikitnya kita bisa bangga juga pak punya kereta api cepat. Karena hanya kita mungkin di negara G20 ini yang tidak punya kereta api cepat pak," harap Legislator Dapil DKI Jakarta III ini. ***
Artikel Terkait
Negara Terima Rp 5,83 Triliun dari Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung, Ini Sumbernya
Presiden Jokowi: Progres Proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung Capai 88,8 Persen