Gap Masa Antrean Haji Antar Daerah Sangat Lebar. Terungkap Masalahnya

- Jumat, 14 Oktober 2022 | 14:44 WIB
Dirjen PHU Hilman Latief (kiri). Seleksi Pembimbing Ibadah Haji akan dilakukan lebih awal. (kemenag.go.id)
Dirjen PHU Hilman Latief (kiri). Seleksi Pembimbing Ibadah Haji akan dilakukan lebih awal. (kemenag.go.id)

SUARA MERDEKA PEKALONGAN-Bali. Kementerian Agama (Kemenag) tengah melakukan kajian terkait masa antrian jemaah haji untuk semua provinsi. Tujuannya agar tidak ada gap masa antre antar provinsi.

Diketahui saat ini terjadi gap masa antre jemaah haji. Ada yang hanya sepuluh tahun, ada juga yang sampai puluhan tahun. Jarak masa tunggu antar wilayah cukup jauh.

Masalah itulah yang sedang diibuat formulanya agar jarak antrian antar daerah tidak terlalu jauh.

Baca Juga: Menghemat Subsidi, Pemerintah Naikkan Biaya Perjalanan Ibadah Haji

Hal ini diungkapkan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief di laman Kemenag yang dikutip Jumat, 14 Oktober 2022.

“Jangan ada jarak yang terlampau jauh masa antrian antar satu provinsi dengan provinsi lain. Ini akan dihitung kembali,” terang Hilman dalam acara Forum Group Discussion (FGD) Pembimbing Manasik Haji Bersertifikat di Denpasar kemarin.

Menurut Hilman, Undang Undang No 8 tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah mengatur bahwa penentuan masa antrian suatu wilayah dihitung berdasarkan rasio jumlah pendaftar haji dan berdasarkan jumlah penduduk beragama Islam dalam wilayah tersebut. Ke depannya hal ini akan dikaji ulang agar masa antrian tidak terlalu berbeda jauh.

Baca Juga: Pemerintah Wajibkan Pembimbing Haji dan Umroh Bersertifikat. Ini Dasarnya

“Saat ini rasio yang digunakan adalah berdasarkan jumlah penduduk muslim. rasio ini masih bisa digunakan tentunya berdasarkan data yang valid,” sambungnya.

FGD dihadiri perwakilan Kepala Kantor Urusan Agama (KUA), Penyelenggara Haji se Bali dan perwakilan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji & Umrah (KBIHU) di Provinsi Bali.

Dalam kesempatan yang sama Hilman mengungkapkan tahun mendatang Kerajaan Saudi Arabia akan meningkatkan layanan ibadah haji

"Kerajaan Arab Saudi menyampaikan, penyelenggaraan ibadah haji di tahun mendatang akan ditingkatkan secara maksimal, tentu hal ini kita sambut dengan baik dan harus kita persiapkan dengan seksama,” ucap Hilman.

Baca Juga: Operasional Berakhir, Total Jemaah Haji yang Meninggal 89 Orang. Ini Rinciannnya

Oleh karena itu, kata Hilman, perlu pemetaan karakteristik jemaah haji di masing-masing wilayah, serta mengintensifkan bimbingan manasiknya. ***

Halaman:

Editor: Haryoto Bramantyo

Sumber: Kemenag

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X