Sejumlah Peragaan Busana dalam Citayam Fashion Week Menjurus LGBT. Begini Respon Wamenag

- Rabu, 27 Juli 2022 | 15:34 WIB
Citayam Fashion Week (suaramerdeka.com/dok)
Citayam Fashion Week (suaramerdeka.com/dok)

SUARA MERDEKA PEKALONGAN-Jakarta. Beredar di media sosial video yang menayangkan banyak peragaan busana remaja dalam acara yang dikenal Citayam Fashion Week.

Mereka berlenggak lenggok di atas zebra cross jalan Jenderal Sudirman Dukuh Atas Jakarta Pusat. Sayangnya di antara sekian peragaan, nampak yang remaja lelaki berpenampilan ala perempuan. Juga ada peragaan yang terkesan menjurus ke lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).

Baca Juga: DPRD DKI Jakarta Minta Pemprov Buka Gerai Vaksinasi di Kawasan SCBD. Ini Alasannya

Fenomena tersebut menuai sorotan dari Kementerian Agama. Pasalnya beberapa peragaan busana remaja yang menjurus LGBT yang dilarang di Indonesia dan bertentangan dengan norma agama.

Wakil Menteri Agama (Wamenag), Zainut Tauhid Saadi mengimbau kepada anak muda yang turut menyaksikan atau ikut serta dalam kegiatan Citayam Fashion Week agar mewaspadai adanya perilaku yang menyimpang.

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi

Himbauan itu disampaikan Wamenag Zainut Tauhid di Jakarta, Selasa, 26 Juli 2022, malam Rabu.

Lebih lanjut dia meminta para remaja yang hadir untuk dapat membentengi diri dari berbagai hal yang menyimpang itu. Zainut Tauhid berpesan jangan sampai ajang Citayam Fashion Week memberi dampak buruk bagi remaja.

"Yang pasti yang baik diambil, tapi yang tidak baik, yang menyimpang dari kehidupan, menyimpang dari nilai-nilai agama, nilai sosial, nilai nilai yang berkembang dan berlaku di masyarakat yaitu harus dihindari," pinta Wamenag Zainut Tauhid

Baca Juga: Citayam Fashion Week Tanpa Ijin Keramaian. Ini yang Dilakukan Kepolisian

Menurut Zainut Tauhid, masalah ini bukan hanya tanggung jawab Kemenang. Tetapi ini juga menjadi tanggung jawab pemimpin umat beragama yang lainnya untuk bisa meluruskan perilaku-prilaku yang menyimpang tersebut.

"Yang pasti kami di Kemeneg bekerja sama dengan ormas Islam. Kami juga ada penyuluh-penyuluh agama yang itu nantinya mereka akan memberikan edukasi kepada masyarakat kepada kelompok masyarakat yang membutuhkan," tuturnya. ***

Editor: Haryoto Bramantyo

Sumber: PMJ News

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X