SUARA MERDEKA PEKALONGAN-Jakarta. Wacana perpanjangan Presiden Jokowi yang digulirkan petinggi Partai Amanat Nasional dan Partai Kebangkitan Bangsa malah ditolak oleh PDI Perjuangan.
Penolakan tidak hanya secara organisasi yang sudah disampaikan Sekjend PDI Perjuangan, secara personal politisi dari partai Moncong putih pun bersikap senada. Salah satunya Deddy Sitorus.
Bahkan Politisi PDI Perjuangan itu menilai para petinggi parpol seperti Cak Imin dan Zulkifli Hasan yang getol mengusulkan pemilu 2022 adalah orang-orang yang ingin mencari muka.
Baca Juga: Gus Nur yang Kumandangkan Azan lalu Tirukan Gonggongan Anjing Dikecam PDI Perjuangan
Deddy Sitorus justru khawatir bahwa usulan penundaan pemilu yang disampaikan oleh Cak Imin dan Zulhas bisa ‘menampar’ muka Presiden Jokowi.
“Kami menganggap bahwa orang-orang ini seperti yang dikatakan oleh Pak Jokowi adalah kelompok yang memang mau menampar muka Pak Jokowi, mau menjerumuskan atau mau mencari muka,” ujar Deddy Sitorus.
Menurut Deddy Sitorus, munculnya usulan penundaan pemilu 2024 justru membuat negara menjadi krisis konstitusi serta instabilitas.
“Alasan pembenar objektifnya tidak ada, kecuali sekelompok petualang politik bahkan benalu politik yang ingin menjerumuskan Pak Jokowi kepada isu ini,” jelasnya.
Sebagaimana ramai diberitakan, isu penundaan pemilu 2024 ini muncul berawal dari pernyataan ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin.
Baca Juga: BNPT Ungkap Strategi Kelompok Radikal untuk Hancurkan Indonesia, Dilakukan oleh Penceramah Radikal
Cak Imin mengusulkan pemilu 2024 ditunda selama satu hingga dua tahun demi perbaikan perekonomian Indonesia.
Sejalan dengan Cak Imin, ketua umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan juga menyetujui usulan penundaan pemilu 2024 demi perbaikan ekonomi usai dihantam pandemi Covid-19. ***
Artikel Terkait
Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Berdasarkan Aspirasi ? Simak Hasil Survey LSI
PDI Perjuangan Tolak Wacana Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Jokowi, Ini Alasannya