SUARA MERDEKA PEKALONGAN-Jakarta. Persoalan udara bersih menjadi atensi masyarakat ibu kota. Tak pelak masalah itu kerap menjadi sorotan warga lantaran polusi asap yang mengotori udara berpengaruh pada kesehatan manusia.
Situasi itu menjadikan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mulai memperketat pengawasan emisi kendaraan bermotor. Salah satunya memberlakukan kebijakan disinsentif tarif parkir kepadakendaraan bermotor yang tak lolos uji emisi. Artinya kendaraan bermotor yang tidak lolos uji emisi akan dikenakan tarif parkir tertinggi.
Secara teknis kebijakan itu akan dilaksanakan Dinas Perhubungan Provinsi DKI Jakarta.
Baca Juga: Anggota Provos Mengaku Diperas Oknum Penyidik Polda. Ini Kasusnya
Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Provinsi DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan saat ini di DKI Jakarta memberlakukan tarif parkir tertinggi di 11 lokasi park and ride.
“Ada tambahan enam lokasi parkir. Sehingga saat ini ada sebelas lokasi parkir yang ditetapkan tarif disinsentif bagi kendaraan yang tidak lulus uji emisi," tutur Syafrin Liputo Jumat 3 Februari 2023.
Syafrin pun berharap kebijakan disinsentif tarif parkir bertujuan mendukung upaya menjaga Jakarta dari polusi udara serta menangani persoalan transportasi.
Kemudian Dishub DKI menerapkan kebijakan disinsentif kendaraan pribadi berupa pengendalian lalu lintas dengan sistem ganjil-genap dan pengenaan tarif parkir tinggi.
Baca Juga: Indonesia Ambil Alih Ruang Kendali Udara di Natuna dan Kepulauan Riau dari Singapura
Berdasarkan Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 66 Tahun 2020 tentang uji emisi Gas Buang kendaraan bermotor, Pasal 17 menyebutkan setiap pemilik kendaraan bermotor yang tidak melakukan uji emisi gas buang dan/atau tidak memenuhi ketentuan lulus uji emisi gas buang dikenakan disinsentif berupa pembayaran parkir tertinggi, mengacu pada Pergub mengenai tarif layanan parkir di ruang milik jalan dan/atau luar ruang milik jalan.
Nantinya, di lokasi-lokasi parkir yang dikelola oleh Unit Pengelola (UP) Perparkiran Dishub Provinsi DKI Jakarta, secara bertahap diterapkan disinsentif tarif parkir (penerapan tarif parkir tinggi) terhadap kendaraan yang belum dan/atau tidak lulus uji emisi.
Penerapan Disinsentif tarif parkir telah dilaksanakan di sebelas lokasi parkir milik Pemerintah Daerah (Pemda) antara lain:
Pelataran Parkir IRTI Monas, Jakarta Pusat;
Lingkungan Parkir Blok M, Jakarta Selatan;
Pelataran Parkir Samsat, Jakarta Barat;
Lingkungan Pasar Mayestik, Jakarta Selatan;
Plaza Interkon, Jakarta Barat;
Park and Ride Kalideres, Jakarta Barat;
Gedung Parkir Istana Pasar Baru, Jakarta Pusat;
Gedung Parkir Taman Menteng, Jakarta Pusat;
Park and Ride Lebak Bulus, Jakarta Selatan;
Pelataran Parkir Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat;
Park and Ride Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur.
Syafrin melanjutkan, mekanisme penetapan tarif disinsentif pada lokasi parkir di luar ruang milik jalan (lingkungan/gedung/pelataran parkir) bagi kendaraan yang lulus uji emisi dikenakan tarif parkir normal berlaku progresif (Rp5.000/jam).
Baca Juga: Udara berpolusi Tinggi mengandung Racun Selimuti New Delhi India
Artikel Terkait
Kalahkan Negara Lain, Indonesia Gaspol Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik