SUARA MERDEKA PEKALONGAN-Hari ini Kamis, 7 April 2022, mayoritas umat Islam di Indonesia memasuki ibadah puasa di hari kelima Ramadhan 1443. Selama menjalankan puasa tentunya banyak godaan terutama hawa nafsu dari badan. Sementara inti ibadah puasa yakni mampu mengendalikan hawa nafsu.
Ada suatu hal yang perlu menjadi perhatian serius saat menjalankan puasa yaitu menjaga anggota badan dari dosa. Karena anggota badan seperti panca indera kerap tergoda untuk mendekati dosa. Hal itulah yang kerap merusak kadar puasa manusia. Oleh karena itu kita perlu berupaya untuk menjaga anggota tubuh dari perbuatan dosa yang merusak kadar kualitas puasa.
Salah satu upayanya dengan memahami apa yang disampaikan Imam Al-Ghazali terkait puasa. Menurut Imam Al-Ghazali, puasa berkualitas disebut sebagai shawmul khushush.
Dilansir dari halaman NU Online, puasa berkualitas ini merupakan puasa orang-orang saleh terdahulu. Puasa berkualitas dapat ditempuh bukan sekadar menahan diri dari rasa lapar dan dahaga yang mendera. Puasa yang berkualitas dapat dicapai dengan menahan diri dari segala larangan-larangan agama.
وأما صوم الخصوص وهو صوم الصالحين فهو كف الجوارح عن الآثام
Artinya, “Adapun puasa khusus adalah puasa orang-orang saleh, yaitu menahan anggota tubuh dari segala dosa,” (Imam Al-Ghazali, Ihya Ulumiddin, [Beirut, Darul Fikr: 2018 M/1439-1440 H], juz I, halaman 296).
Baca Juga: Bacaan Doa Setelah Sholat Dhuha : Arab, Latin, Beserta Artinya
Rasulullah saw jauh-jauh hari telah mengingatkan agar umat Islam melakukan puasa secara berkualitas.
Puasa yang berkualitas dapat melahirkan ganjaran besar dari Allah. Sedangkan puasa yang tidak berkualitas hanya melahirkan keletihan berpuasa, yaitu rasa lapar dan dahaga belaka. وقد قال صلى الله عليه و سلم كم من صائم ليس له من صومه إلا الجوع والعطش
Artinya, “Dari sahabat Abu Hurairah ra, Rasulullah bersabda, ‘Berapa banyak orang berpuasa tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya selain lapar dan dahaga,’” (HR An-Nasai dan Ibnu Majah).
Puasa yang berkualitas merupakan upaya pengendalian atas anggota badan, yaitu telinga, mata, lisan, tangan, kaki, dan anggota badan lainnya. Puasa yang berkualitas merupakan puasa istimewa yang dapat dicapai bukan sekadar menggeser waktu makan dan minum, tetapi juga mengendalikan nafsu atas keinginan anggota badan.
وأما صوم الخصوص فهو كف السمع والبصر واللسان واليد والرجل وسائر الجوارح عن الآثام
Artinya, “Adapun puasa khusus adalah mengendalikan pendengaran, penglihatan, ucapan, tangan, kaki, dan seluruh anggota badan dari dosa,” (Al-Ghazali, 2018 M: I/296).
Rasulullah dalam hadits berikut ini menjelaskan bagaimana puasa dapat berguna pada pengendalian diri. Rasulullah menyebutkan bahwa orang yang berpuasa harus menyatakan dirinya puasa ketika diprovokasi oleh pihak lain.
Artikel Terkait
Ibadah Puasa sama halnya Berjihad Besar karena Melawan Hawa Nafsu, Ini Hadistnya