SUARA MERDEKA PEKALONGAN-Cilacap. Berbagai perusahaan perlu menyusun desain kurikulum sesuai kebutuhan sebagai upaya meningkatkan daya serap tenaga kerja terhadap lulusan SMK. Fungsinya untuk melengkapi kurukulum SMK saat ini agar lulusannya memiliki kompetensi yang standar industri.
Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo usai menghadiri Cilacap Job And Education (JED) Fair 2023 di SMKN 1 Kabupaten Cilacap, belum lama ini.
Baca Juga: Megawati Duduk Berdampingan dengan Ganjar Pranowo di Semarang
“Ke depan industri ini dalam skala yang lebih besar kami harapkan bisa merekrut anak-anak SMK dan saya izinkan perusahaan membuat desain kurikulum agar bisa sesuai,” kata Ganjar.
Menurutnya, industri menjadi peluang bagi lulusan SMK untuk mendapatkan pekerjaan, baik bagi yang punya keterampilan maupun tidak sehingga dirinya meminta saran dan kritik dari perusahaan atas kekurangan dari hasil pendidikan di SMK.
“Tadi dari perusahaan ngomong kekurangan anak-anak SMK kami soft skill, kadang-kadang soal etika, communication skill, interpersonal skill, inisiatif itu tidak muncul. Dengan cara ini kita bisa tahu anak-anak SMK kita perlu dibantu. Nah, tadi anak-anak SMK juga ngomong kami tidak bisa bekerja, tidak ada ruang pengalaman dari syarat yang ada, maka magangnya tidak cukup enam bulan, kalau bisa dua tahun. Itulah kebutuhan industri," ujarnya.
Baca Juga: Gubernur Ganjar Penuhi Perempuan Hamil yang Ngidam Berjumpa Dirinya
Ganjar menyebut link and match ini juga sangat terbuka bagi siswa SMK berprestasi dari keluarga kurang mampu.
Adapun, Ganjar telah menerapkannya melalui berbagai kerja sama dengan perusahaan dan menginisiasi SMK Negeri Jateng gratis yang 80 persen lulusannya telah terserap industri.
"Nah yang skill, yang tadi ada orangtuanya tidak mampu, yang seperti ini bisa kita dorong. Anaknya berani, punya keterampilan, tinggal kita dorong pada perusahaan," katanya.
Ganjar lantas menjelaskan tingginya daya serap tenaga kerja perusahaan dari SMK mampu menjadi indikasi penurunan angka kemiskinan.
Diharapkan, semakin banyak industri yang menyerap tenaga kerja SMK berkualitas dari Jateng.
"Ini cara menurunkan kemiskinan dengan cara link and match," ujarnya.
Baca Juga: BPS: Jumlah Warga di Jateng yang Bekerja Naik Setengah Juta Orang Lebih
Artikel Terkait
Ribuan UKM di Jateng Dapat Pendampingan Proses Sertifikasi Halal