SUARA MERDEKA PEKALONGAN-Semarang. Seluruh guru ngaji dan madrasah diniyah (madin) di 35 kabupaten/kota Provinsi Jawa Tengah (Jateng) menerima insentif selama tahun 2022. Insentif tersebut berasal dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng.
Sepanjang tahun ini, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengucurkan anggaran sebesar Rp247,6 miliar untuk insentif guru ngaji dan madin.
“Akhir tahun kita genjot semuanya, pokoknya organisasi perangkat daerah (OPD) yang masih merah, belum selesai, sekarang kita genjot. Beberapa hal yang bisa kita kejar, kita kejar, termasuk eksekusi itu (insentif guru mengaji dan madin)," kata Ganjar di Semarang dikutip dari laman gesuri.id pada Jumat 30 Desember 2022.
Baca Juga: Para Guru Honorer SMA SMK di Lampung Tidak Mendapat Insentif Selama 6 Bulan
Gubernur Ganjar Pranowo menyebut insentif untuk guru mengaji dan madin itu merupakan komitmen menyejahterakan pengajar keagamaan.
Selain itu, Ganjar melakukan percepatan serapan anggaran agar insentif tersalurkan pada akhir 2022.
Menurutnya, penyerapan anggaran tidak sulit dilakukan dengan birokrasi profesional dan dalam dua minggu terakhir, pihaknya terus menggenjot penyerapan anggaran dari program-program lain.
"Kami kejar ini masih ada beberapa hari. Jadi sudah dua minggu ini setiap hari mengejar itu, serapan anggaran termasuk pendapatan," ujarnya.
Sejak awal bergulirnya program pemberian insentif pada 2019, jumlah guru mengaji dan madin yang menerima insentif terus bertambah tiap tahunnya.
Baca Juga: Tunjangan Insentif Guru Madrasah Non PNS Telah Cair. Ini Besarannya
Pada tahun 2019 tercatat sebanyak 171.131 guru mengaji dan madin yang menerima insentif, jumlah itu bertambah menjadi 204.125 orang pada 2020, serta bertambah lagi pada 2021 menjadi 205.655 orang. ***
Artikel Terkait
Lagi, Terkuak Kasus Pencabulan yang Diduga Dilakukan Guru Ngaji Terhadap Muridnya