SUARA MERDEKA PEKALONGAN-Jakarta. Selaku Ketua ASEAN, Indonesia menekankan dua hal penting. Pertama, pentingnya sentralisasi dan kesatuan ASEAN sebagai kekuatan kawasan. Kedua negara-negara anggota ASEAN harus menghormati prinsip-prinsip demokrasi hukum internasional dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Sikap itu diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi awak media di Kantor Presiden Jakarta usai pertemuan para menteri negara ASEAN bersama Presiden Jokowi.
Baca Juga: Presiden Jokowi Menerima Kunjungan Kehormatan Para Menlu ASEAN
“Yang pertama adalah bahwa ASEAN tidak boleh menjadi proxy siapapun. Di sini Bapak Presiden menekankan pentingnya sentralisasi dan kesatuan ASEAN yang perlu terus dijaga, karena ini adalah modal utama ASEAN. Dan Bapak Presiden menekankan pentingnya penghormatan terhadap prinsip-prinsip demokrasi hukum internasional, hak asasi manusia, sesuai dengan apa yang ada di dalam Piagam ASEAN,” jelas Retno.
Selain itu, lanjut Retno, Presiden Jokowi juga menekankan bahwa Five-Point Consensus akan tetap menjadi mekanisme utama ASEAN dalam meng-address isu atau perkembangan di Myanmar. Kemudian ASEAN juga harus menjadi epicentrum of growth di tengah gelapnya proyeksi ekonomi dunia saat ini.
“Bapak Presiden kembali lagi mengingatkan bahwa kita akan dapat menjadikan ASEAN sebagai epicentrum of growth, kalau kita mampu menjaga stabilitas perdamaian di kawasan,” ungkapnya.
Baca Juga: Presiden Jokowi Menghadiri KTT ASEAN-Uni Eropa di Brussel Belgia
Retno juga mengatakan bahwa dalam pertemuan tadi, para Menteri Luar Negeri ASEAN sangat mengapresiasi sejumlah arahan yang disampaikan Presiden Jokowi. Di samping itu, mereka juga menegaskan dukungannya terhadap keketuaan Indonesia.
“Beberapa Menteri Luar Negeri ASEAN kemudian berbicara menyampaikan beberapa hal, termasuk Laos sebagai ketua yang akan datang setelah Indonesia. Sekjen ASEAN juga bicara, kemudian Menteri Luar Negeri Singapura dan Menteri Luar Negeri Thailand. Semua intinya adalah kesiapan negara anggota ASEAN untuk mendukung keketuaan Indonesia,” pungkasnya.
Sebagai informasi Presiden Jokowi menerima kunjungan kehormatan para menteri negara ASEAN di Istana Merdeka pada Jumat 3 Februari 2023.
Kemudian dilakukan pertemuan antara menteri luar negeri ASEAN dengan Presiden Jokowi untuk membahasa beberap isu seputar ASEAN salah satunya soal Myanmar.
Menurut Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN itu merupakan pertemuan pertama yang akan berlanjut dengan serangkaian pertemuan lainnya.
Retno juga menjelaskan rangkaian pertemuan para Menteri Luar Negeri ASEAN ini merupakan pertemuan besar pertama yang dilakukan di bawah keketuaan Indonesia.
Baca Juga: Presiden Jokowi Suarakan Prinsip Kesetaraan untuk Kemitraan ASEAN dan UE
Artikel Terkait
Indonesia Jadi Tuan Rumah Pertemuan Para Menteri Pertahanan ASEAN