SUARA MERDEKA PEKALONGAN-Bali. Indonesia telah menyelenggarakan peran Presidensi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 selama dua hari di Bali dengan baik.
Di bawah Presidensi Indonesia, KTT G20 berhasil menghasilkan Bali Leaders' Declaration. Kepiawaian Presiden Joko Widodo memimpin sidang-sidang KTT G20 mampu mempertemukan kesepakataan bersama para pemimpin G20 atas beragam isu dunia.
Berakhirnya KTT G20 di Bali ditandai dengan penutupan yang dilakukan Presiden Jokowi di sesi terakhir.
“Dengan ini saya nyatakan KTT G20 di Bali Indonesia ditutup,” ujar Presiden Jokowi menutup rangkaian KTT yang berlangsung di Hotel The Apurva Kempinski, Bali, Rabu 16 November 2022.
Baca Juga: Bali Leaders' Declaration Disepakati Melalui Perdebatan Alot
Selanjutnya, Presiden Jokowi secara resmi menyerahkan palu sidang presidensi G20 kepada Perdana Menteri Modi Narendra mewakili India selaku pemegang presidensi G20 selanjutnya.
Dengan diserahkannya palu sidang ke India, maka presidensi Indonesia untuk KTT G20 berakhir pada 30 November 2022, lalu per 1 Desember 2022 Presidensi KTT G20 di tangan India.
Presiden Jokowi meyakini, di bawah kepemimpinan India G20 akan terus bergerak ke depan untuk mewujudkan pemulihan global serta pertumbuhan yang kuat dan inklusif.
“Sebagai sahabat India dan sebagai bagian dari troika tahun depan Indonesia siap mendukung kesuksesan presidensi G20 India, dan saya juga meminta kepada semua pimpinan yang hadir untuk mendukung India tahun depan,” ujarnya.
Artikel Terkait
Undangan yang Hadiri KTT G20 : 11 PM, 12 Presiden, 3 Menlu dan 12 Pimpinan Lembaga Dunia
Delegasi KTT G20 Mengikuti Perjamuan Makan Malam di Area Terbuka GWK
Hari kedua KTT G20, Presiden Jokowi Ajak Pemimpin Dunia Tanam Mangrove