KJRI: Produk Indonesia yang Digunakan Jemaah Haji di Mekah Baru 10 Persen

- Sabtu, 4 Februari 2023 | 17:20 WIB
Indonesia Hajj Expo di Arab Saudi / kemenag
Indonesia Hajj Expo di Arab Saudi / kemenag

SUARA MERDEKA PEKALONGAN-Jeddah. Selama ini produk Indonesia yang digunakan pihak Arab Saudi untuk memenuhi kebutuhan jamaah haji Indonesia baru sekitar 10 persen dari total kebutuhan. Angka itu terbilang masih sangat kecil mengingat nilai makanan dan minuman yang dikonsumsi jemaah haji Indonesia mencapai Rp500 milyar.

Data itu diungkapkan Konsul Jenderal RI (KJRI) di Jeddah Eko Hartono di laman kemenag dikutip pada Sabtu, 4 Februari 2023.

Oleh karena itu, pihaknya terus berupaya membuka kran ekspor produk Indonesia ke Arab Saudi.

Baca Juga: Mendulang Cuan di Tanah Suci, Kemenag Gelar Indonesian Hajj Expo 2023

Menurutnya upaya di atas menjadi program strategis mengingat jumlah jemaah haji Indonesia adalah yang terbesar di dunia.

"Kami targetkan dalam tiga tahun ke depan, kita bisa penuhi 30% kebutuhan makanan dan minuman untuk jemaah haji kita," terang Eko Hartono.

Salah satu upaya yang dilakukan KJRI untuk mencapai target 30 persen adalah menggelar Indonesian Hajj Expo (IHE).

IHE digelar dua hari, 1-2 Februari 2023 di Balai Nusantara, Wisma Konjen RI Jeddah. Kegiatan ini diikuti 21 eksportir Indonesia dan 9 importir produk Indonesia di Saudi. Selain itu, ikut juga sekitar 40 perusahaan penyedia layanan katering di Saudi, baik dari Makkah maupun Madinah.

"Lebih 300 pengunjung hadir dalam IHE 2023. Selain eksportir Indonesia, importir Saudi, dan katering Saudi, hadir juga Kadin Indonesia, Kadin Makkah dan Jeddah, serta perwakilan dari Kementerian Agama, Kementerian Pertanian, dan KKP," sebut Eko.

"Dengan mempertemukan calon supplier Indonesia dengan pengguna dari Saudi, diharapkan akan tercapai kesepakatan dagang dengan harga dan kualitas produk yang baik untuk haji, khususnya untuk makanan dan minuman," sambungnya.

Baca Juga: KPK : Nilai Manfaat Pengelolaan Dana Haji Menjadi Hak Semua Jemaah

Eko menilai, IHE 2023 mendapat sambutan positif dari Arab Saudi, khususnya para importir. Namun, pihak eksportir Indonesia harus dapat memenuhi persyaratan agar produknya bisa masuk, terutama dari Saudi Food and Drug Authority (SFDA). Sebab, tanpa sertifikasi SFDA, produk Indonesia sulit masuk, sehingga itu harus segera diselesaikan.

"Sebagian dalam proses, seperti beras dan ikan. Ke depan, kami sudah minta pengusaha kita untuk terus proses perijinan untuk produk-produk lainnya sehingga tahun-tahun berikutnya dapat masuk Saudi dan bisa dipakai haji," harapnya.

Langkah KJRI Jeddah mendapat dukungan dan apresiasi dari Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief. Hadir dalam pembukaan IHE 2023 di Jeddah, Hilman mengatakan bahwa program tersebut selaras dengan misi PHU dalam menguatkan ekosistem ekonomi haji.

Halaman:

Editor: Haryoto Bramantyo

Sumber: Kemenag

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X