SUARA MERDEKA PEKALONGAN-Jakarta. Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan berbagai upaya pemerintah untuk menghadapi ancaman resesi ekonomi global di tahun 2023. Antara lain menjaga ketahanan pangan, perlindungan sosial, energi, dan kesehatan.
Hal itu disampaikan Menkeu Sri Mulyani dalam keterangan pers bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Senin 16 Januari 2023, di Kantor Presiden, Jakarta usai mengikuti sidang kabinet paripurna yang dipimpin oleh Presiden Jokowi.
Baca Juga: Hadapi Ancaman Resesi Global, Indonesia Harus Optimis Namun Waspada
Menurutnya, terkait ketahanan pangan, APBN telah menganggarkan lebih dari Rp 104 triliun untuk menjaga ketahanan dan stabilitas pangan.
“Untuk belanja-belanja tahun 2023, terutama, satu, belanja untuk ketahanan pangan Rp104,2 triliun harus bisa menjaga pertahanan dan stabilitas pangan,” ujar Sri Mulyani.
Sementara itu, belanja pada sektor perlindungan sosial dianggarkan sebesar Rp 476 triliun dalam APBN tahun 2023. Nominal tersebut hampir setara dengan apa yang dibelanjakan pemerintah pada sektor yang sama tahun 2022 yang berfungsi untuk melindungi masyarakat dari guncangan ekonomi.
“Ketahanan energi Rp341 triliun itu untuk menjaga agar guncangan yang terjadi di sektor energi dan tentu produksi energi kita dan ketahanan energi kita bisa berjalan. Infrastruktur tahun ini Rp392 triliun tetap akan dijaga,” ujarnya.
Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Pada 2023 Diprediksi Lebih Rendah, Ini Pemicunya
Kemudian, terkait belanja untuk kesehatan, pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp178 triliun diarahkan untuk peningkatan kualitas layanan kesehatan.
“Itu adalah untuk non-COVID-19 sehingga memang akan meningkat untuk belanja non-COVID-19. Pendidikan Rp612 triliun, itu juga termasuk belanja yang sangat tinggi,” kata Sri Mulyani.
Tak hanya itu, Sri Mulyani juga mengungkapkan penyediaan anggaran untuk Pemili 2024 dalam APBN 2023.
Menkeu Sri Mulyani memamaparkan bahwa pemerintah menganggarkan Rp21,86 triliun untuk tahapan pemilihan umum (pemilu). Selain itu, Rp23,9 triliun juga disiapkan untuk belanja dalam rangka mempersiapkan Ibu Kota Nusantara (IKN), terutama untuk infrastrukturnya sebesar Rp21 triliun.
“Itulah belanja-belanja yang penting di tahun 2023 yang sangat diharapkan bisa menjaga ekonomi Indonesia dari ancaman guncangan-guncangan yang terjadi di sisi global, baik karena kenaikan harga inflasi maupun pelemahan ekonomi dari negara-negara lain,” tandasnya.
Sebagai informasi, tahun 2023 ini situasi ekonomi global diprediksi mengalami mengalami resesi. Banyak negara yang akan mengalam kesulitan ekonomi. Meski demikian Presiden Jokowi meminta jajarannya untuk tetap optimis mengawal perekonomian Indonesia yang disertai kewaspadaan.
Artikel Terkait
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada 2023 Bisa Mencapai 6 Persen