SUARA MERDEKA PEKALONGAN-Jakarta. Persediaan beras secara nasional masih memadai bahkan berlebihan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun 2022 mendatang.
Informasi itu disampaikan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam keterangannya pada Selasa 29 November 2022.
Menurutnya data stok beras di atas bisa dipertanggungjawabkan karena selaras dengan Kepastian data data Badan Pusat Statistik (BPS).
"Bahkan ini tahunlah dimana produksi beras kita terbesar, itu data BPS. Kan kalau kau tidak mau percaya data bps gimana?, data siapa lagi," ujar Mentan Syahrul.
Baca Juga: Indonesia Berhasil Swasembada Beras. Ini Data Produksi Beras Tiap Tahunnya
Dilansir dari rri.id, soal stok beras, Syahrul mengaku selain mengacu data BPS, dirinya juga melakukan pemantauan melalui satelit guna menjamin ketersediaan beras. Hasilnya memang ada di bawah 0,22 persen lahan pertanian padi yang terdampak bencana.
Namun secara umum, menurutnya pertanian padi yang ada di Indonesia dalam kondisi baik. Adapun yang menjadi persoalan saat ini, kata dia, terkait dengan harga beras yang tengah mengalami kenaikan.
Meski demikian, ia menekankan kenaikan yang ada masih dalam kondisi normal ditengah naiknya harga Bahan Bakar Minyak (BBM). "Kedua saya sebagai mentan tidak hanya menuggu laporan dari atas kan, dari bawah, laporan Bupati, laporan Gubernur," ucapnya.
"Kita menggunakan digital, standing crop, pemantauan satelit dan satelit kita tidak menunjukkan tidak ada yang busuk. Adalah yang bencana sedikit tapi kan dibawah 0,22 persen," katanya.
Artikel Terkait
Kampung Singkong Salatiga mampu Menggerakkan Perekonomian Daerah dan nasional