SUARA MERDEKA PEKALONGAN-Jakarta. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memastikan kondisi para karyawan di wilayahnya aman dari ancaman Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal. Pernyataan Ganjar itu sekaligus membantah isu adanya PHK massal di industri tekstil di Jawa Tengah.
Menurutnya, terkait beberapa kasus PHK, tapi jumlahnya tidah banyak dan tidak bersifat massal. Dia menyebut PHK yang terjadi itu karena dampak gangguan di masa lalu terhadap kinerja perusahaan yang masih terasa hingga saat ini.
Baca Juga: Presiden Jokowi Resmikan 3 Pelabuhan dan Gedung Bandara di Bali
Hal itu disampaikan Ganjar Pranowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada awal pekan ini.
“Yang sifatnya massal karena situasi hari ini saya rasa belum ada,” kata Ganjar kepada
Lebih jauh Ganjar menhatakan bahwa pekan lalu dirinya telah bertemu perwakilan buruh. Dari pertemuan itu, tidak ada laporan terkait PHK massal. Perwakilan buruh hanya memberikan usulan mengenai upah minimum di kabupaten/kota (UMK).
“Sampai hari ini di tempat kami masih belum ada yang lapor. Maka itu hari ini saya mau kroscek,” ujarnya.
Ganjar berjanji bahwa pemerintah provinsi Jawa Tengah akan berupaya keras menjaga iklim hubungan industrial dan ketenagakerjaan agar PHK massal tidak terjadi di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Dia juga mendorong agar dialog antara buruh, pengusaha dan pemerintah terus diperkuat.
Artikel Terkait
Stand UMKM Expo Jateng di Makasar Cetak Transaksi Rp 1 Miliar Lebih
Kendalikan Inflasi, Pemprov Jateng Gelar Bazar Pangan Murah di Batang