Terganggunya Impor Kedelai, Picu Kenaikan Harga Tahu dan Tempe

- Sabtu, 12 Februari 2022 | 17:27 WIB
Ilustrasi. Harga tahu dan tempe dikabarkan akan naik. /Pixabay/focusonpc
Ilustrasi. Harga tahu dan tempe dikabarkan akan naik. /Pixabay/focusonpc

SUARA MERDEKA PEKALONGAN-Jakarta. Naiknya harga kedelai di pasar dunia, menyebabkan harga tahu dan tempe di Indonesia akan alami kenaikan. Pasalnya 80 persen pasokan kedelai yang menjadi bahan baku tahu dan tempe berasal dari luar negeri.

Diperkiraan awal harga tempe akan berkisar antara Rp10.300-Rp10.600 per kg sedangkan harga tahu berkisa Rp52.450-Rp53.700 per papan atau Rp650-Rp700 per potong.

Hal itu disampaikan Direktur Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan saat konferensi pers secara virtual, Jumat, 11 Februari 2022.

Baca Juga: Harga Kedelai Merangkak Naik, Semula 1 KG Rp 6 Ribuan Menjadi Rp 11 Ribu, Apa Penyebabnya ?

Oke mengungkapkan bahwa saat ini 80 persen kebutuhan kedelai di Indonesia dipasok dari luar negeri atau impor, karena produksi dari dalam negeri belum mencukupi.

"Karena kami paham kedelai ini menjadi salah satu barang pokok yang menjadi kebutuhan utama masyarakat Indonesia dikaitkan dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang mengonsumsi tahu dan tempe," kata Oke.

Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com bersumber Antara yang berjudul Kekurangan Suplai Kedelai Impor, Harga Tahu dan Tempe Dikabarkan Naik Bulan Depan, Oke menjelaskan beberapa faktor yang memicu naiknya harga kedelai dunia.

Turunnya panen kedelai di negara Brazil, ujar Oke, merupakan penyebab utama naiknya harga kedelai dunia.

"Kondisi kedelai di dunia saat ini terjadi gangguan suplai. Kalau saya melihat di Brazil terjadi penurunan produksi kedelai, di mana awalnya diprediksi mampu memproduksi 140 juta ton pada Januari, menurun menjadi 125 juta ton. Penurunan produksi ini berdampak pada kenaikan harga kedelai dunia," katanya.

Selain itu, Oke mengungkapkan, kenaikan harga kedelai juga dipicu inflasi di Amerika Serikat yang mencapai 7 persen.

Faktor selanjutnya, kenaikan harga kedelai disebabkan kenaikan biaya sewa lahan, pengurangan tenaga kerja, serta cuaca yang tidak menentu di negara produsen kedelai juga mengakibatkan petani kedelai di Amerika Serikat menaikkan harga.

"Dari data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai pada minggu pertama Februari 2022 mencapai 15,77 dolar AS per bushel atau angkanya sekitar Rp11.240 per kilogram (kg) kalau ditingkat importir dalam negeri," kata Oke Nurwan.

Berdasarkan hal itu, pihaknya memperkirakan harga kedelai akan terus mengalammi kenaikan hingga hingga Mei 2022 yang bisa mencapai 15,79 dolar AS per bushel.

Selanjutnya, harga kedelai akan turun pada Juli 2022 ke angka 15,74 dolar AS per bushel di tingkat importir.

Halaman:

Editor: Haryoto Bramantyo

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X