JAKARTA, pekalongan.suaramerdeka.com-Menjelang bulan Ramadhan 2023 harga sejumlah komoditas pangan cenderung mengalami kenaikan sehingga memicu inflasi. Di antaranya harga minyak goreng hingga daging ayam yang alami kenaikan.
Hal itu disampaikan Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini dalam siaran pers, Rabu 1 Maret 2023.
"Terlihat inflasi pada Ramadan perlu dikelola dengan mengendalikan harga-harga komoditas yang kemungkinan akan dominan mendorong inflasi. Antara lain, bahan bakar rumah tangga, minyak goreng, daging ayam ras, dan beberapa komoditas lainnya," ujar Pudji Ismartini.
Baca Juga: Blusukan ke Pasar Wonokromo, Presiden Jokowi Cek Harga Pangan. Ini Temuannya
Menurutnya, pemicu utama inflasi saat itu yaitu kenaikan harga komoditas cabai merah, daging ayam ras, bawang putih, ikan segar, angkutan antarkota, dan telur ayam ras.
Sebagai informasi tren kenaikan harga yang berdampak inflasi selalu terjadi setiap tahun.
Sebelumnya, Ramadan 2021 jatuh pada April dengan besaran inflasi mencapai 0,08 persen.
Sementara itu, faktor utama pendorong inflasi saat itu, antara lain kenaikan harga komoditas bawang merah, emas perhiasan, gula pasir, bahan bakar rumah tangga, pepaya, dan rokok kretek filter.
Sedangkan, tahun 2022 Ramadan jatuh pada April dengan inflasi menyentuh 0,13 persen.
Baca Juga: Harga Barang Alami Deflasi 0,21 Persen. Dipengaruhi Komoditas Ini
Inflasi pada saat itu didorong kenaikan harga daging ayam ras, minyak goreng, jeruk, bahan bakar rumah tangga, emas perhiasan, dan anggur. ***
Artikel Terkait
Menteri Pertanian Pastikan Stok Bahan Pangan Mencukupi Hingga Maret